Etika Social Media

Social Media

Social Media adalah alat komunikasi yang bisa kita gunakan untuk bersosialisasi, saling terhubung satu sama lain, untuk berbagi informasi, dan sebagai sarana komunikasi praktis untuk setiap orang yang memiliki kesamaan minat, profesi, umur, atau jenis kelamin, dan berbagai kepentingan dan pengelompokan lainnya. Dalam menggunakan social media, ada etika social media yang sebaiknya kita pahami, agar sesuai dengan fungsi utamanya, dan tidak menyalahi atau mengorbankan kepentingan orang lain yang tergabung sebagai pengguna social media tersebut.


Social media umumnya kita gunakan sebagai sarana share kontent atas informasi produk, atau kegiatan, serta artikel di blog bisnis kita. Namun cobalah bayangkan, jika seluruh kontent social media kita adalah merupakan share atas seluruh kontent blog, betapa membosankan social media tersebut, karena teman-teman kita yang tergabung dalam social media tersebut, kita jadikan objek yang harus melihat atau membaca kontent tersebut, padahal belum tentu suka dengan kontent tersebut.

Coba Anda ingat kembali, ketika ada iklan atau promo produk atau bisnis yang masuk ke inbox sms, whatsapp, BBM, facebook, email, google+, twitter, istagram, pinterest, linkedin, tumblr, dan social media lain yang kita gunakan, seluruh informasinya adalah iklan dan promo yang sama, betapa membosankan dan menyebalkannya info tersebut, kita akan menganggapnya sebagai sampah, sebagai spam. Pada akhirnya begitu melihatnya, langsung diabaikan, dihapus, atau ditandai sebagai spam, atau berhenti mengikuti, atau dihapus dari daftar teman, dan mungkin diblokir.

Bersosialisasi di social media tentu mengharapkan banyak teman yang senang dan senantiasa merindukan kehadiran kita. Namun jika setiap hari kita menyebar kontent artikel blog, dan setiap hari kita share iklan dan promosi, menurut Anda, apakah teman-teman kita akan merindukan dan menantikan kehadiran kita di social media mereka ? Tentu tidak, mereka akan mengabaikan dan perlahan, bosan, benci, dan meninggalkan kita. Tujuan utama social media menjadi hilang, karena kita pada akhirnya menciptakan kebencian di hati teman-teman pengguna sosial media.

Social media adalah sarana untuk saling mengenal, saling memahami, dan untuk itu seyogyanya kita bisa menjadi teman curhat yang bisa mendengar, bukan sekedar didengarkan dan diperhatikan, namun sebaliknya partner yang mampu memberi perhatian lebih kepada mereka.

Maka ingatlah bahwa 80% kontent yang Anda bagikan di social media jangan mengandung promo atau iklan, dan bukan kontent artikel blog Anda, artinya hanya 20% yang bisa Anda gunakan sebagai sarana promosi dan share artikel blog Anda.

Pertanyaan yang mungkin timbul selanjutnya adalah, bagaimana caranya menemukan 80% lagi di luar kontent promosi dan share artikel blog kita ? Untuk itulah kita perlu menggunakan waktu untuk membaca  kontent social media orang lain, lalu kita beri komentar dan saling tukar pengdapat disana. Bagikanlah kontent yang bermanfaat dari social media atau blog orang lain, sehingga orang lain juga memperoleh manfaat dari kita karena membantu mereka menyebarkan isi hati dan ide-ide mereka.

Dalam social media kita perlu membangun rasa kenal, rasa suka, dan berusaha mendapatkan kepercayaan dari orang lain, dan itu butuh proses yang panjang, yang menghabiskan waktu. Maka jangan Anda hancurkan perkenalan, rasa suka, dan kepercayaan yang sudah terbangun sekian lama, hanya gara-gara kita salah menggunakan social media.

Gunakanlah social media secara bijak, untuk menambah pengenalan, untuk  meningkatkan rasa suka, dan membangun serta menjaga kepercayaan dari teman-teman pengguna social media.

Baca selanjutnya Autoresponder